Sabtu, 29 Oktober 2011

LOGO ATM GROUP


ANALISA USAHA TANI CABE RAWIT


ANALISA USAHA TANI CABE RAWIT
VARIETAS   : DEWATA F-1
LUAS : 0,5 HA
  POPULASI    : 9000 Tanaman
1.                   SARANA PRODUKSI
  1. Benih Cabe Rawit 60gr                                  = Rp.   240.000,-
  2. Pupuk kandang 330 @ 8000                          = Rp.2.640.000,-
  3. Kapur 40 zak @ 40.000                                  = Rp.1.600.000,-
  4. Pupuk organik :                                              
-         Urea 5 zak @ 65.000                                      = Rp.   325.000,-
-         Sp. 75 kg @ 2500                                           = Rp.   187.000,-
-         Korkali 2 zak @ 450.000                                = Rp.   900.000,-
  1. Polybag 8 kg @ 20.000                                  = Rp.   160.000,-
  2. Pestisida 30 ltr @ 70.000                                = Rp.   210.000,-
Jumlah                                     = Rp.6.262.000,-
2.                BIAYA TENAGA KERJA
  1. 15 Agn. @ 2000                                             = Rp.   150.000,-                    
  2. Pengolahan Tanah 15 Agn. @ 90.000            = Rp.1.350.000,-
  3. Angkut/Tabur Ppk Kdg. 330.000 @ 2000     = Rp.   660.000,-
  4. Tabur kapur 40 @ 2000                                  = Rp.     80.000,-
  5. Pesemaian 10.000 @ 50.000                           = Rp.   500.000,-
  6. Tanam 9.000 @ 100                                        = Rp.   900.000,-
  7. Penyiangan 5 kali @ 375.000                         = Rp.1.875.000,-
  8. Pemupukan 4 kali @ 160.000                         = Rp.   640.000,-
  9. Penyemprotan 30 tngki x 2000 x 6                 = Rp.   360.000,-
  10. Panen Estimasi produksi 4500 kg @ 1500     = Rp.6.750.000,-
Jumlah                                     = Rp.13.265.000,-
Total Biaya I + II              = Rp.6.262.000,- + Rp.13.265.000,-
                                          = Rp.19.527.000,-
Tak terduga 10%               = Rp.19.527.000,- + Rp.1.952.700,-
Biaya Keseluruhan            = Rp.21.479.700,-
3.             ANALISA KEUNTUNGAN
Jika estimasi produksi 4500 dengan harga terendah Rp.10.000,- , maka total pendapatan kotor Rp.45.000.000,-
Keuntungan Rp.45.000.000,- - Rp.21.479.700,- = Rp.23.523.000,-

Jumat, 28 Oktober 2011

PROSES BUDIDAYA CABE RAWIT

PROSES BUDIDAYA CABE RAWIT


 Proses Produksi Budidaya Cabe Rawit adalah sebagai berikut :
1.      Pemilihan Benih Cabe Rawit
Budidaya Cabe Rawit diawali dengan pemilihan benih. Pemilihan benih merupakan langkah awal yang sangat penting. Karena bila kita memilihi benih yang tidak baik, tentu saja hasilnya pun tidak baik pula. Bibit atau benih cabe harus sudah tersedia terlebih dahulu sebelum kita mulai mengerjakan lahan.
2.      Persemaian
Benih cabe yang kita pilih disemaikan seperti halnya cabe besar. Kami melakukan penyemaian dengan menaburkan benih-benih tersebut di atas tanah yang telah dibuat bedengan dengan rapi, dan berderet. Untuk pembibitan digunakan bumbungan yang dibuat dari kertas pembungkus nasi. Karena masa tumbuh cabe rawit lebih lama dari cabe merah biasa, maka sebelum benih ditabur benih sebaiknya direndam terlebih dahulu kira-kira satu hingga dua hari untuk kemudian diperam (dikecambahkan) dengan membungkusnya dengan kain yanag sudah dibasahi dengan air.
Setelah tumbuh radikula (calon akar), barulah benih ditaburkan ke lahan yang telah disiapkan sebelumnya. Agar bibit cabe tidak berhimpitan yang diakibatkan daunnya yang melebar, maka saat penebaran disarankan tidak berdekatan antara benih yang satu dengan yang lain. Untuk itulah penggunaan polybag baik dari plastik, daun pisang maupun yang lainnya sangat dianjurkan. Setelah benih berumur kurang lebih satu hingga satu setengah bulan, yang dicirikan dengan munculnya 4 daun sempurna tanaman cabe, bibit kemudian dipindahtanamkan ke lahan
3.      Penanaman
Jarak tanam antara tanaman sebaiknya digunakan 60 – 70 cm dengan jarak antar bedengan 75 cm. Penggunaan jarak yang terlalu rapat akan menyebabkan pertumbuhan tanaman cabe satu sama lain akan berhimpitan, apalagi tanaman cabe rawit memiliki struktur kanopi yang lebih lebar. Tanaman cabe rawit tidak perlu dilakukan perempelan (pembuangan tunas-tunas). Hal ini karena tunas tersebut akan menjadi calon ranting maupun cabang, Semakin banyak cabang atau rantingnya maka semakin baik, karena batang/cabang merupakan tempat tumbuhnya bunga dan buah sehingga semakin banyak pula buah cabai yang akan kita peroleh.
4.      Pemupukan
Peranan pupuk kandang sangat dominan dalam budidaya cabe rawit ini. Pupuk kandang dapat menggunakan kotoran ayam ras.buras, itik, sapi, atau kerbau. Selain menggunakan pupuk organik, pemberian pupuk buatan sangat perlu untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Adapun pupuk buatan yang digunakan pada budidaya cabe rawit adalah urea dengan pupuk NPK Grand-S 15 perbandingan 2 : 1. Dosis pupuk yang digunakan kurang lebih 75 – 80 gram per tanaman. Pupuk kandang diberikan sebagai pupuk dasar yang ditaburkan di bagian kiri dan kanan bedengan. Sedangkan pupuk buatan ditaburkan di bagian tengah bedengan. Setelah penebaran pupuk selesai, bedengan kemudian ditimbun kembali dengan tanah yang diambil dari bagian samping bedengan hingga tertutup dengan ketebalan 2 – 3 cm. Sebagai pengganti Grand - S 15 , dapat juga digunakan pupuk tanigro ditambah Grand-K.
Bedengan yang telah ditaburi pupuk kemudain ditutup dengan mulsa HP, dibiarkan kira-kira dua hingga tiga hari untuk kemudian bibit cabai ditempatkan pada setiap lubang tanam yang sudah dibuat sebelumnya. Pertumbuhan cabe rawit akan tampak baik penampilan maupun vigornya pada umur 10 – 15 hst terlebih bila menggunakan bumbungan saat pembibitan.
Hama dan penyakit yang seringkali menyerang cabe rawit adalah ulat daun, kutu daun serta penyakit bercak daun. Pengendalian HPT pada tanaman cabe rawit relatif lebih ringan dibandingkan cabe besar. Untuk mengendalikan serangan ulat, dapat digunakan insektisida biologis seperti Turex WP, sedangkan untuk mengendalikan kutu daun dan thrips dapat digunakan insektisida Winder 25WP atau Winder 100EC. Sedangkan pengedalian penyakit seperti bercak daun dapat dikendalikan dengan Kocide 54WDG atau Victory 80WP. Pemakaian pestisida tersebut dapat dicampur sesuai dosis anjuran yang ada.
Setelah tanaman berumur kira-kira 80 – 90 hari, buah cabe sudah dapat dipetik. Karena varietas cakra hijau ini buahnya kecil dengan warna hijau yang mirip daun, maka pemanenan harus ekstra hati-hati sehingga jangan sampai ada yang luput dari pemetikan (pemanenan). Berdasarkan pengalaman, cabe rawit dapat dipanen minimal 15 kali bahkan bisa sampai 18 kali. Tergantung situasi dan kondisi tanah, vareitas serta lingkungan yang menunjang. Penggunaan ulang pupuk yang sama dengan dosis setengahnya dari dosis awal ditenggarai dapat memperpanjang masa panen cabe rawit 2 – 3 kali lagi